Mengenal Tekstur dan Pori-pori Kayu!

Mengenal Tekstur dan Pori-pori Kayu!
Bangun Rumah Jogja – Kayu merupakan salah satu bahan utama dalam pembuatan pondasi bangunan rumah. Namun belakangan ini, kayu tidak hanya dijadikan sebagai bahan pondasi bangunan. Melainkan juga merambat menjadi bahan furniture perabot rumah tangga. Kayu memiliki banyak jenis dan ciri khasnya masing-masing. Beberapa diantaranya mungkin sering Anda temui dalam bentuk furniture minimalis atau dekorasi hunian. Kali ini kami akan membantu Anda mengenal tekstur dan pori-pori kayu. Yuk simak penjelasanyanya berikut ini!
Variasi Tekstur Kayu
Perlu diketahui, pemilihan tekstur kayu sangatlah penting dilakukan karena berpengaruh pada proses pengolahan papan kayu yang akan kamu gunakan. Adapun, perbedaan tekstur ini dipengaruhi oleh rongga kayu, kandungan air dan kadar zat ekstraktif yang terdapat di dalam kayu.
Memahami Tekstur Kayu dengan Sentuhan
Penentuan tekstur kayu memerlukan indera peraba karena kamu harus menyentuhnya terlebih dulu untuk mengetahui apakah kayu tersebut kasar, licin, dingin maupun halus. Nah, jika kamu menyentuh kayu dan mendapatkan kesan raba yang licin, maka tekstur terbilang halus seperti lantai kayu karena memiliki rongga sel berukuran kecil. Namun, jika terasa kasar, itu disebabkan oleh rongga sel kayu yang besar.
Sementara itu, terdapat pula kesan raba dingin yang disebabkan oleh tekstur kayu licin dengan berat jenis tinggi dan kesan raba panas yang dihasilkan oleh tekstur kasar dari kayu dengan berat jenis rendah.
Teknik saat pemotongan kayu tidak berkontribusi pada perubahan tekstur dari kayu tersebut. Meskipun telah mengalami pengolahan seperti dihaluskan dan diampelas, umumnya tekstur kayu tidak berubah dan mengikuti tekstur bawaannya.
Memahami Pori-Pori Berbagai Jenis Kayu
Setiap tekstur kayu memiliki identitas unik yang berbeda satu sama lain. Pori-pori kayu mempunyai pengaruh besar terhadap tekstur dari kayu dan bisa dilihat menggunakan kaca pembesar dengan ciri beraturan atau acak dan memiliki ukuran besar atau kecil.
Terkait pemilihannya, kamu bisa melihat ukuran dan frekuensi pori pada kayu, di mana semakin kecil dan sedikit frekuensi pori maka akan membuat tekstur kayu terasa halus dan semakin mudah untuk diolah, sedangkan semakin besar dan semakin banyak frekuensi pori kayu maka tekstur akan terasa kasar dan kayu lebih sulit untuk diolah dan lebih mudah terkena lapuk.
Pengolahan Berdasarkan Pori dan Tekstur Kayu
Kualitas pori akan menentukan tekstur kayu dan proses finishing kayu yang akan dikerjakan. Perlu diingat, proses pengamplasan tidaklah cukup untuk membuat tekstur kayu menjadi halus dan solid karena kamu diharuskan untuk menutupi pori kayu terlebih dulu menggunakan bahan khusus.
Menutup pori kayu
Saat ini, terdapat sejumlah cara yang bisa kamu lakukan untuk menutupi pori sehingga tekstur kayu terasa lebih halus. Salah satunya, kamu bisa menggunakan dempul tembok atau wood filler yang efektif menutupi pori dan menyamarkan cacat pada kayu, antijamur, lebih mudah untuk diberikan ampelas, serta memiliki daya rekat yang bagus supaya tidak mudah mengelupas. Untuk variasinya, wood filler dapat memberikan hasil akhir sesuai keinginan seperti solid maupun natural.
Tentunya, pemahaman pori dan tekstur kayu harus kamu ketahui karena akan menentukan kualitas, keawetan dan proses pengolahan sehingga membuatmu bisa memilih material kayu yang paling pas untuk digunakan pada fondasi rumah, dekorasi atau perabotan. Pastikan tekstur kayu sesuai dengan yang kamu inginkan sebelum memilih kayu sebagai material furnitur dan elemen rumah, ya! Jang lupa baca artikel seputar tips dan inspirasi desain hanya di Arsitek Indo Kontraktor!